Salon Mesum di wilayah Jakarta
Penyedia jasa layanan esek-esek memang dapat dilakukan
dengan berbagai cara. Dari yang terang-terangan mangkal, di tempat
karaoke, pijat dan spa.
Layanan esek-esek yang sedikit aneh tentu adalah salon kecantikan. Aneh karena biasanya, salon kecantikan tidak menyediakan bilik-bilik rahasia. Namun, tetap saja ada yang memanfaatkan salon sebagai kedok prostitusi.
Tidak mudah menemukan salon esek-esek. Namun, ada salah satu pasar di bilangan Jakarta Selatan di mana banyak berjejer salon yang menyediakan layanan seks.
Salon-salon tersebut terdapat di lantai dua pasar itu. Begitu memasuki kawasan tersebut, sudah terlihat plang-plang salon rambut.
Di depan salon, sudah berjejer wanita-wanita yang merayu untuk memberikan jasa layanan seks. Dari luar, tempat tersebut sama dengan salon lain pada umumnya dan tidak ada yang membedakan.
"Sini bang mampir," ujar salah satu wanita penjaja seks, Ria (bukan nama sebenarnya), beberapa waktu lalu.
Senyuman dan godaan mereka lemparkan agar para tamu bersedia mampir ke tempat mereka. Mesti masih siang, di tempat itu sudah seperti hiburan malam yang ramai para pria hidung belang.
Menanggapi banyaknya salon mesum, Sosiolog dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Musni Umar, mengaku khawatir akan perkembangan bisnis haram tersebut di wilayah Jakarta. Musni mengatakan, jika permasalahan sosial ini tidak segera dihentikan maka dapat berdampak buruk bagi generasi muda.
"Saya pernah mendengar yang seperti itu (salon plus-plus), salon itu berfungsi ganda sebagai tempat pelacuran di mana menyediakan tempat khusus untuk bercumbu," katanya, Minggu (3/11).
Istilah salon mesum memang ada di Jakarta. Untuk mengungkap praktik semacam itu, kali ini merdeka.com akan mengulas seluk beluk salon esek-esek. Ikuti serial berikutnya.
Layanan esek-esek yang sedikit aneh tentu adalah salon kecantikan. Aneh karena biasanya, salon kecantikan tidak menyediakan bilik-bilik rahasia. Namun, tetap saja ada yang memanfaatkan salon sebagai kedok prostitusi.
Tidak mudah menemukan salon esek-esek. Namun, ada salah satu pasar di bilangan Jakarta Selatan di mana banyak berjejer salon yang menyediakan layanan seks.
Salon-salon tersebut terdapat di lantai dua pasar itu. Begitu memasuki kawasan tersebut, sudah terlihat plang-plang salon rambut.
Di depan salon, sudah berjejer wanita-wanita yang merayu untuk memberikan jasa layanan seks. Dari luar, tempat tersebut sama dengan salon lain pada umumnya dan tidak ada yang membedakan.
"Sini bang mampir," ujar salah satu wanita penjaja seks, Ria (bukan nama sebenarnya), beberapa waktu lalu.
Senyuman dan godaan mereka lemparkan agar para tamu bersedia mampir ke tempat mereka. Mesti masih siang, di tempat itu sudah seperti hiburan malam yang ramai para pria hidung belang.
Menanggapi banyaknya salon mesum, Sosiolog dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Musni Umar, mengaku khawatir akan perkembangan bisnis haram tersebut di wilayah Jakarta. Musni mengatakan, jika permasalahan sosial ini tidak segera dihentikan maka dapat berdampak buruk bagi generasi muda.
"Saya pernah mendengar yang seperti itu (salon plus-plus), salon itu berfungsi ganda sebagai tempat pelacuran di mana menyediakan tempat khusus untuk bercumbu," katanya, Minggu (3/11).
Istilah salon mesum memang ada di Jakarta. Untuk mengungkap praktik semacam itu, kali ini merdeka.com akan mengulas seluk beluk salon esek-esek. Ikuti serial berikutnya.
0 comments:
Post a Comment